Juli 16, 2025

Ebcog2016 – Pentingnya Menjaga Keseimbangan Fisik dan Mental

Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan setiap individu

Keseimbangan Pusing Bagi Kesehatan
2025-07-04 | admin 9

Hilang Keseimbangan Tapi Tidak Pusing, Ini 8 Penyebabnya

Kehilangan keseimbangan tanpa disertai rasa pusing sering kali menjadi pengalaman yang membingungkan. Meskipun tidak ada rasa berputar atau mual yang biasanya dikaitkan dengan vertigo, hilangnya keseimbangan bisa tetap mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada berbagai penyebab yang bisa menyebabkan kondisi ini, dan mengetahui apa yang mendasarinya dapat membantu dalam penanganannya.

Berikut adalah 8 penyebab hilang keseimbangan tanpa pusing yang perlu Anda ketahui:

1. Gangguan Proprioseptif

Propriosepsi adalah kemampuan tubuh untuk merasakan posisi dan gerakan anggota tubuh tanpa melihatnya. Gangguan pada sistem proprioseptif, yang melibatkan otot, sendi, dan saraf, dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan. Kondisi ini dapat terjadi jika ada cedera atau gangguan pada sendi atau otot yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengetahui posisinya.

2. Masalah pada Sistem Saraf Perifer

Kerusakan pada saraf perifer, yang menghubungkan otak dengan anggota tubuh, bisa menyebabkan hilangnya antadeldorado.com keseimbangan. Penyakit seperti neuropati perifer, yang sering terjadi akibat diabetes atau konsumsi alkohol berlebihan, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan.

3. Gangguan Penglihatan

Penglihatan yang kabur atau masalah pada mata seperti katarak atau glaukoma dapat mempengaruhi koordinasi tubuh. Tanpa penglihatan yang jelas, tubuh mungkin kesulitan menilai posisi tubuh dalam ruang, yang bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan.

4. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah dan gangguan fungsi tubuh secara keseluruhan. Salah satu efeknya adalah gangguan keseimbangan, meskipun tidak disertai pusing. Kekurangan cairan menyebabkan penurunan elektrolit dan bisa memengaruhi koordinasi otot.

5. Kekurangan Vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan sistem saraf. Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan masalah pada keseimbangan tubuh tanpa harus disertai rasa pusing. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang mengalami defisiensi gizi atau gangguan penyerapan nutrisi.

6. Gangguan Telinga Tengah

Walaupun vertigo biasanya terkait dengan masalah telinga bagian dalam, gangguan pada telinga tengah juga bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan. Infeksi atau peradangan pada telinga tengah dapat mengganggu koordinasi tubuh tanpa disertai pusing yang intens.

7. Stres dan Kecemasan

Stres atau kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi tubuh secara fisik, termasuk keseimbangan. Meskipun tidak ada rasa pusing yang jelas, ketegangan otot dan respons tubuh terhadap stres bisa menyebabkan seseorang merasa goyah atau kehilangan keseimbangan.

8. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, terutama obat penenang, obat tidur, atau obat untuk tekanan darah, bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan sebagai efek samping. Walaupun tidak disertai dengan pusing, efek obat-obatan ini dapat mengurangi kontrol tubuh terhadap koordinasi gerakan.

Hilang keseimbangan tanpa pusing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan saraf hingga stres. Jika Anda mengalami gejala ini secara teratur atau disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat akan membantu dalam menentukan penyebab dan penanganan yang sesuai, sehingga keseimbangan tubuh dapat kembali terjaga.

Baca Juga: Sejarah Puskesmas: Gagasan Dua Dokter Indonesia yang Mendahului Dunia

Share: Facebook Twitter Linkedin
Kesehatan Kata dari Dokter Indonesia
2025-07-02 | admin 9

Sejarah Puskesmas: Gagasan Dua Dokter Indonesia yang Mendahului Dunia

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan Puskesmas merupakan salah satu pilar penting jepang slot dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa konsep Puskesmas yang kini dikenal di berbagai negara justru pertama kali lahir dari pemikiran dua dokter asal Indonesia: Prof. G.A. Siwabessy dan Prof. Sulianti Saroso.

Keduanya adalah tokoh besar dalam sejarah kesehatan Indonesia yang menggagas pendekatan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat jauh sebelum dunia internasional memperkenalkannya secara luas. Konsep ini bahkan mendahului Deklarasi Alma-Ata tahun 1978 yang menjadi tonggak global pengakuan terhadap pentingnya primary health care atau layanan kesehatan primer.

Awal Mula Gagasan Puskesmas

Pada awal 1960-an, pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan masyarakat, terutama di pedesaan. Saat itu, akses terhadap fasilitas kesehatan sangat terbatas, terutama bagi masyarakat miskin dan yang tinggal di wilayah terpencil.

Dalam kondisi inilah muncul gagasan dari Prof. G.A. Siwabessy, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan, bersama Prof. Sulianti Saroso, yang dikenal sebagai ahli kesehatan masyarakat terkemuka. Mereka mengusulkan dibentuknya suatu sistem pelayanan kesehatan yang murah, dekat dengan masyarakat, dan bersifat preventif—bukan hanya kuratif.

Konsep inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Puskesmas pada tahun 1968. Puskesmas dirancang sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyatu dengan masyarakat. Fokusnya adalah pada upaya pencegahan penyakit, penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan ibu dan anak, serta pengobatan dasar.

Pelopor di Tingkat Global

Menariknya, ide dasar Puskesmas justru lebih dulu diterapkan di Indonesia sebelum banyak negara lain mengenalnya. Pada 1978, dunia baru menyadari pentingnya layanan kesehatan primer melalui Deklarasi Alma-Ata yang dikeluarkan oleh WHO dan UNICEF. Dalam deklarasi tersebut, disebutkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan negara harus menyediakan layanan kesehatan primer bagi semua warga.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah lebih dahulu mengimplementasikan visi besar tersebut lewat Puskesmas. Bahkan, model ini kemudian dijadikan rujukan oleh banyak negara berkembang dalam membangun sistem layanan kesehatan masyarakat mereka.

Warisan yang Terus Berkembang

Kini, Puskesmas telah berkembang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan ribuan unit tersebar di seluruh penjuru negeri, Puskesmas tidak hanya menjadi tempat berobat, tetapi juga pusat edukasi kesehatan, pemantauan gizi, dan penanggulangan penyakit menular.

Warisan pemikiran dua tokoh bangsa ini membuktikan bahwa Indonesia pernah menjadi pelopor dalam solusi kesehatan global—sebuah prestasi yang patut dibanggakan dan terus dikembangkan.

Baca JugaKesehatan Holistik: Menjaga Tubuh, Pikiran, dan Emosi secara Menyeluruh

Share: Facebook Twitter Linkedin